INILAH 6 KOMPONEN LITERASI TERKAIT PENDIDIKAN KEAKSARAAN PNF

Kini literasi nir hanya sekedar membaca dan menulis. Konsep literasi berkembang nir hanya terkait baca-tulis-hitung tetapi meliputi banyak sekali aspek dalam menghadapi kehidupan abad 21. Begitu pula gerakan keaksaraan berdasarkan tahun ke tahun berkembang berdasarkan pemberantasan buta huruf, budaya baca, sampai literasi digital.

Tema Hari Aksara Internasional tahun ini (2017) yang diusung oleh UNESCO adalah ”Literacy in a Digital World”. Kemendikbud kemudian menerjemahkan tema tadi, yakni Membangun Budaya Literasi pada Era Digital, menggunakan tujuan melihat jenis keterampilan keaksaraan yg dibutuhkan orang buat menavigasi warga yang dimediasi secara digital, dan mengeksplorasi kebijakan keaksaraan yg efektif. Secara lengkap tema Hari Aksara Internasional yg diperingati di Kuningan, 8 September2019 adalah “Membangun budaya literasi pada era digital, Literasi digital membangun karakter bangsa serta Literasi digital membangun peradaban bangsa”.

Literasi digital adalah galat satu dari enam komponen literasi. Ini enam komponen literasi sebagaimana dikutip dari “Panduan Penyelenggaraan Program Kampung Literasi” (Kemendikbud,2019).

1. Literasi Baca Tulis

Baca tulis adalah dasar menurut setiap kegiatan literasi. Literasi baca tulis merupakan kemampuan untuk tahu, memakai dan merefleksikan goresan pena dalam mencapai suatu tujuan, mengembangkan pengetahuan dan potensi buat dapat berpartisipasi di masyarakat

Kegiatan-kegiatan yg dapat dikembangkan dalam literasi baca-tulis, antara lain:

a. Membaca dan Bercerita

• Kegiatan membaca bisa menjadi aktivitas yg menyenangkan bila dilakukan dengan bentuk yg majemuk. Variasi aktivitas dalam membaca serta bercerita, antara lain:
• Membaca senyap, membaca buku tanpa mengeluarkan bunyi. Kegiatan ini sanggup dilakukan oleh setiap orang.
• Membaca nyaring (read a loud), membacakan buku menggunakan bersuara dan didengarkan sang peserta lainnya.
• Membaca serta bercerita, tahu bahan bacaan kemudian mengungkapkan balik isi buku.

b. Kelompok Baca Berkala

Kelompok baca berkala merupakan kegiatan buat sama-sama membahas sebuah kitab atau info tertentu. Kegiatan ini buat menaikkan kemampuan warga pada membaca yang lebih komprehensif, menaikkan kemampuan untuk menganalisa dan mengkritisi secara utuh isu-gosip tertentu yang sedang berkembang pada rakyat.

c. Penulisan Sejarah Kampung serta Potensi/Kearifan Lokal

Penulisan sejarah kampung atau potensi serta kearifan lokal sebuah kampung merupakan upaya kita beserta buat mempublikasikan dan melestarikan nilai-nilai serta sejarah kampung supaya permanen hidup pada rakyat. Publikasi dan penulisan mampu dilakukan di berbagai media, cetak maupun elektronik.

1. Literasi Berhitung

Literasi berhitung adalah kemampuan buat merumuskan, menerapkan serta menafsirkan matematika dalam banyak sekali konteks, meliputi penalaran matematis dan menggunakan konsep matematika, mekanisme, informasi dan alat-alat buat mendeskripsikan, menjelaskan serta memprediksi fenomena. Dalam konteks pada rakyat, literasi berhitung bertujuan buat menaikkan kemampuan dalam tahu kiprah dan kegunaan berhitung dalam aspek kehidupan sehari-hari. Ragam aktivitas yg dapat dikembangkan antara lain, bermain menggunakan menggunakan hitung-hitungan dan angka.

1. Literasi Sains

Literasi sains merupakan kemampuan menggunakan pengetahuan sains dalam mengidentifikasi dan memperoleh pengetahuan baru, mendeskripsikan fenomena ilmiah dan menarik konklusi menurut fakta. Kegiatan-aktivitas yg dapat dikembangkan dalam literasi sains, diantaranya mengenal alam kurang lebih serta lingkungan, mengenal kenyataan alam, belajar bersama menggunakan indera peraga sains, sosialisasi hayati sehat, dll.

1. Literasi Teknologi Informasi serta Komunikasi

Literasi teknologi keterangan serta komunikasi adalah keterampilan berpikir kritis serta kreatif terhadap keterangan serta komunikasi sebagai warga dunia dengan bertanggung jawab dan beretika pada menggunakan perangkat teknologi berita dan komunikasi (www.edu. Gov.mb.ca/). Tujuannya merupakan mengedukasi rakyat pada memanfaatkan teknologi dan komunikasi secara bijak dan kreatif. Kegiatan-kegiatan yang bisa dikembangkan, diantaranya:

• Mengenal dan belajar menggunakan perangkat personal komputer ;
• Belajar menggunakan media umum menjadi sarana publikasi kegiatan dan hal-hal yg kreatif;
• Pelatihan jurnalistik;
• Memanfaatkan teknologi untuk wirausaha.
• 
  

1. Literasi Keuangan

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan adalah rangkaian proses atau aktivitas buat menaikkan pengetahuan, keyakinan dan keterampilan konsumen dan warga luas sehingga mereka bisa mengelola keuangan menggunakan baik. Tujuan literasi keuangan adalah mengedukasi warga terkait dengan pengetahuan mengelola, manajemen keuangan dan investasi. Bentuk aktivitas yang dapat dikembangkan merupakan mengenal jasa keuangan serta investasi, membentuk koperasi bersama, mengenal transaksi keuangan elektronika, dan lain-lain.

1. Literasi Budaya dan Kewarganegaraan

Literasi kebudayaan merupakan pengetahuan mengenai sejarah, donasi serta perspektif berdasarkan kelompok budaya yang berbeda. Literasi kewarganegaraan merupakan pemahaman tentang bentuk dan fungsi pemerintahan, kewarganegaraan dan partisipasi sosial dan politik individu. Sasaran menurut literasi budaya dan kewarganegaraan merupakan mengedukasi masyarakat terkait sejarah dan perspektif budaya serta kewarganegaraan. Bentuk aktivitas yg dapat dikembangkan, antara lain:

• Rembuk Budaya Lokal

Urun rembuk beserta komponen rakyat buat menghidupkan tradisi lokal yg dulu pernah terdapat pada rakyat buat dikenalkan kembali pada generasi penerus.

• Gelar Budaya

Kegiatan pagelaran budaya yg menampilkan balik kekayaan tradisi/budaya lokal yang melibatkan seluruh komponen warga . Di beberapa wilayah, gelar budaya bahkan dikembangkan sebagai potensi wisata.

• Pengetahuan dasar terkait kepemimpinan serta kebangsaan.

Sumber: //fauziep.com

Share this post