MEDIA PEMBELAJARAN YANG UNGGUL DENGAN MEDIA GRAFIS
Dalam pembuatan media pembelajaran, media grafis adalah keliru satu konsep yang paling mengagumkan digunakan buat mendukung pembuatan media pembelajaran tersebut. Karena itu para pendidik guru serta mahasiswa harus memahami dan menguasai tentang media grafis ini. Adapun pengertian Media grafis adalah media yang mengutamakan gambar atau media yg menekankan persepsi indera penglihatan dan menyalurkan pesan lewat simbol-simbol visual.
Sebelum ke media grafis (produknya) kita akan meninjau terlebih dulu tentang apa dan bagaimananya desain grafis.
Desain Grafis merupakan seni terapan yang digunakan buat kegiatan produksi, bukan semata-mata buat memenuhi kebutuhan emosional yang mengakibatkan kepuasan batin misalnya yg dilakukan sang seni murni. Tetapi diusahakan walaupun beranjak di seni terapan kebutuhan emosi dalam berkarya permanen terdapat. Mengapa demikian? Lantaran kita pada berkarya harus menyenangi pekerjaan tersebut. Dengan menikmati pada bekerja, kepuasan batin terpenuhi pada berkarya, tahu batasan-batasan dalam berkarya, maka kita akan menjadi orang yg profesional di bidang desain grafis. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Martin sbb:Sebelum ke media grafis (produknya) kita akan meninjau terlebih dulu tentang apa dan bagaimananya desain grafis.
Graphic Design is a term broadly covering art and design processes associated wiyh reproduction in a commercial context, e.G. Design for publishing, advertising, display, film, and television. It involves the use of letterforms, symbols, and image designed to convey specific information and includes various disciplines such as illustration, lay out, technical illustration and typography. Methods of reproduction are usually based on photographic technigues, how ofeten controlled by computerized systems. Also call commercial graphic (Martin, 1986 h. 94).
Dalam media pembelajaran, tujuan dari media grafis merupakan buat mempertinggi kemampuan media pembelajaran menjadi media yg sanggup menarik perhatian, mengikat perhatian, dan menyebabkan kesan yg tentunya nir meninggalkan segi estetikanya.
Baca Juga
Berbicara hanyalah salah satu berdasarkan indera reseptif/mendengar. Riset menerangkan, hanya 11% warta diterima alat pendengaran, sedangkan 75% diterima secara visual (Malouf, h. 81).
Sarana presentasi banyak membantu pembicara serta peserta dalam mendukung penyampaian pesan, sehingga menghemat saat, baik presentasi juga penyampaiannya.
Doug Malouf, dalam tulisannya How to Create and Deliver a Dynamic Presentation, menaruh tanggapan dramatis melalui lima indera (Malouf, 1988 : 81):
1. Penciuman tigapersen
2. Pengecap 4persen
4. Pendengaran 11%
5. Penglihatan 75%
DAMPAK KOMUNIKASI
Sebuah studi dari UCLA (University of California at Los Angeles) menemukan 90% lebih daru apa yg dipahami serta dianggap peserta dari dari pesan audio serta visual. Untuk teks hanya sebanyak 7% (Brody & Kent, 1993, h. 23)
Sebuah studi yang cukup berpengaruh dilakukan Wharton Reasarch Center di University of Pennsylvania dalam tahun 1981 menemukan, ingatan terhadap presentasi lisan saja hanya 10%. Bandingkan menggunakan taraf ingatan berdasarkan kombinasi komunikasi mulut serta visual yg berjumlah 50% -- suatu penambahan 400% pada efektivitas (Hallan, h. 42-43).
Kekuatan komunikasi visual secara jelas muncul tahun 1986 lewat studi yang disponsori 3M dan dilakukan University of Minnesota Management Information System Research Center. Ini memperkuat kesimpulan studi Wharton, bahwa pembicara yang menggunakan slide berdasarkan personal komputer serta transparansi overhead 43% lebih persuasif daripada pembicara yg nir menggunakan visual (Hall, 1993, h. 43).
INGATAN TERHADAP PESAN
Sebuah laporan yang diterbitkan Decker Communications Inc. Di US menghasilkan temuan yang sama berdasarkan risetrnya seperti diperlihatkan grafik/chart TUJUAN YANG INGIN DICAPAI. Decker Communications menyimpulkan, pembicara tanpa visual mencapai sasarannya pada 33% perkara, sementara pengguna visual mencapai sasarannya dalam 67% masalah (Malouf, 1988, h. 82).
TUJUAN YANG INGIN DICAPAI
Media Grafis sejak dahulu persisnya kapan belum dapat memastikan, sebab sebelum Masehipun simbol-simbol telah digunakan dan sampai sekarangpun masih efektif buat digunakan.
Demikian mengenai media pembelajaran yang unggul dengan media grafis, semoga bermanfaat. Terimakasih.
Sumber : Disarikan berdasarkan berbagai sumber
referensi:
Arief S. Sadiman, 1994. MediaInstruksional serta Karakteristiknya, Pusteekom dikbud
Danton Sihombing, 2001. MFA. Tipografidan Desain Grafis, PT Gramedia Pustaka Alam, Jakarta
Jim Macnamara, The Modern Presenter’s Handbook,1996 by Prentice Hall Australia Pty L.td.
Martin, Judy. 1986. Lognman Dictionary of Art. England:Longman Group Limited.
Taufik Rachmad. 1994. Grafis buat Produksi Media, Pustekkom Dikbud.
0 Response to "MEDIA PEMBELAJARAN YANG UNGGUL DENGAN MEDIA GRAFIS"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.