-->

BAHASA INDONESIA DAN SASTRA MAJAS PERTENTANGAN

Zona bucin----Para anak didik, warga belajar dan peserta didik sekalian. Berikut ini kita akan membahas materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra yaitu tentang majas pertentangan. Majas diartikan menjadi cara spesial pada menyatakan pikiran dan perasaan dengan jalan membandingkan sesuatu menggunakan hal atau benda lainnya. Dengan istilah lain, majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan menyamakan dengan sesuatu yg lain. Penggunaan majas dimaksudkan buat memengaruhi serta meyankinkan pembaca atau pendengar.

Dalam kehidupan sehari-hari, secara tidak sadar, kita seing menggunakan majas pada ketika kita berbicara, misalnya, baju yang telah compang-camping yang dipakai oleh seseorang kita katakan bajunya melambai-lambai. "Belikan gudang garam sebungkus," istilah ayah. Yang dimaksudkan dengan gudang garam di situ rokok kretek cap gudang garam. Ada empat golongan majas, yaitu majas pertentangan, majas perbandingan, majas pertautan serta majas perulangan. 

Dalam kegiatan ini kita hanya akan menyampaikan satu golongan majas saja, yaitu majas kontradiksi. Majas pertentangan ini terdiri menurut beberapa jenis yaitu:

1. Hiperbol
Hiperbol adalah majas yg mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan. Contoh:
a. Aku tak lama peri, dalam sekejap mata aku akan pulang (lantaran cepatnya)
b. Sorak-sorai penonton menggemuruh membelah angkasa (lantaran riuhnya).

2. Ironi
Ironi adalah majas yg menyatakan makna yang bertentangan menggunakan makna sesungguhnya. Majas ini umumnya digunakan buat menyindir. Contoh:
Manda rajin belajar malam sehingga setiap pagi Manda kesiangan. (sindiran gru kepada anak didik yang seringkali tiba terlambat ke sekolah). 

3. Kiasmus
Kiasmus adalah majas yg berisikan perulangan atau repetisi serta sekaligus adalah kebalikan interaksi antara dua kata pada satu kalimat. Contoh:
a. Orang yg pintar merasa dirinya kurang pandai, sedangkan orang kurang pandai merasa dirinya pandai .
b. Sepantasnya orang tua jangan menduga dirinya belia serta orang belia jangan menganggap dirinya tua.

4. Litotes

Litotes merupakan pernyataan yg memperkecil sesuatu buat merendahkan diri (kebalikan dari hiperbol). Contoh:

Jika terdapat ketika, aku mengundang bapak buat singgah pada gubuk kami. (Kata gubuk sebagai tempat tinggal yang tidak baik serta reyot buat pengganti rumah)


5. Oksimoron


Oksimoron merupakan jenis majas yang mengandung penegasan atau pendirian dengan cara menempatkan dua kata yang bertentangan ialah (antonim) pada suatu hubungan kalimat (sintaksis).


Contoh:

a. Judi itu lebih banyak jelek daripada baiknya.
b. Kearifan seorang nir dipengaruhi sang usia tua atau muda.


6. Paralipsis


Paralipsis adalah sejenis majas yang digunakan menjadi indera buat menyatakan bahwa pembicara tidak memaksudkan apa yg diucapkan pada kalimat itu. Oleh karena itu, penggal ke 2 dari kalimat yg diucapkan itu merupakan pembetulan (koreksi) buat kesalahan yg ada pada panggalan pertama. Contoh:

a. Pak Pengajar seringkali memuji anak itu, eh bukan, memarahinya.
b. Dengan ini menyatakan bahwa Sudin lulus, eh maaf, gagal pada ujian.

7. Paronomasia

Paronomasia adalah jenis majas yang berbentuk istilah-istilah yang sama bunyinya tidak sama artinya (homonim). Model: 
a. Seorang pejabat teras menanti kedatangan ayah di teras rumahku.
b. Kakekku sanggup menyembuhkan orang yang terkena sanggup ular. (bisa pertama merupakan bisa, dan sanggup kedua artinya racun).

8. Zeugma

Zeugma adalah majas yg berwujud adonan 2 kata yang antagonis ialah. Contoh:
- Tua-belia, akbar-kecil, kaya-miskin, semuanya akan tewas pula.


Kata-kata Penting :

1. Antonim  :
Kata yang antagonis menggunakan kata lainnya, misalnya buruk lawan dari baik.

2. Homonim :

Kata yg berbeda makna tetapi sama ucapan serta ejaannya, contohnya, "Bisa yg merupakan racun ular menggunakan mampu yang bermakna dapat",

3. Hubungan Sintaksis :

Hubungan sintaksis merupakan interaksi kalimat

4. Mudarat :

Keburukan, kejelekan, jelek.

5. Polisemi :

Polisemi adalah istilah yang memiliki banyak makna misalnya kepala, Kepala sekolah, kepala suku, ketua karangan.

6. Tarif :

(daftar) harga, sewa, ongkos.

Rangkuman Penting:


Majas diartikan sebagai cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dengan jalan membandingkan sesuatu menggunakan hal atau benda lainnya. Penggunaan majas dimaksudkan pembaca atau pendengar terpengaruh dan konfiden apa yg dibaca atau didengarnya. Jadi fungsi primer majas adalah buat memperjelas maksud orang yang menggunakannya.


Empat golongan majas adalah majas pertentangan, majas perbandingan, majas pertautan, dan majas iterasi. Termasuk dalam majas pertentangan merupakan hiperbol, ironi, kiasmus, litotes, oksimoron, paroplisis, paranomasia, zeugma.



Soal-soal latihan:


Jawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan ini!


1. Mengapa penulis dan pembaca menggunakan majas pada tulisan atau pembicaraannya?


2. Tentukan nama majas yang terdapat pada kalimat-kalimat ini!

a. Alangkah hematnya Anda, rokok pun jisamsu.
b. Saya hanya dapat menghidangkan nasi dan sambal dan air putih buat anda
c. Saya bangga, maaf, kecewa atas prestasimu yg menurun
d. Bapak serta anaknya sama-sama jadi dokter
e. Semangat juangmu berkobar-kobar
f. Jadi pengantin itu senang akan tetapi jangan senang jadi pengantin
g. Dengam membisu seribu istilah sebanearnya hatinya berteriak-teriak supaya diperlakukan adil
h. Kasih, akan kutaburkan bunga tanjung di pantai tanjung hatimu.

3. Buatlah contoh kalimat yg mengandung majas bertentangan dengan harapan!


Demikian pembahasan kita mengenai bahan ajar Bahasa Indonesia serta Sastra yaitu tentang majas pertentangan. Semoga berguna sebagai bahan pelajaran sekaligus buat menambah pengetahuan tentang Bahasa Indonesia serta sastra khususnya tentang majas kontradiksi. Terimakasih telah berkujung balik ke blog ini.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "BAHASA INDONESIA DAN SASTRA MAJAS PERTENTANGAN"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel