CIRICIRI UMUM SISWAPESERTA DIDIK YANG LAMBAN BELAJAR
Siswa Lamban Belajar |
Zona bucin----Ciri-ciri umum siswa lamban belajar dapat dipahami melalui pengamatan fisik siswa, perkembangan mental, intelektual, sosial, ekonomi, kepribadian, dan proses-proses belajar yg dilakukannya pada sekolah dan dirumah. Ciri-ciri itu dianalisis agar diperoleh kejelasan yang konkret tentang tanda-tanda serta sebab-karena kesulitan belajar anak didik di sekolah dan di rumah.
Rincian analisisnya mencakup hal-hal sebagai berikut: fisik, perkembangan mental, sosial, perkembangan kepribadian, proses-proses belajar yg dilakukannya.
1. Fisik
Pengamatan pertama yg dapat kita lakukan buat menemukan karena-karena kesulitan belajar anak didik adalah dengan pengamatan yg cermat terhadap keadaan fisiknya, meliputi intensitas pendengarannya, penglihatannya, pembicaraan, vitamin serta gizi makanan pada saat anak masih mini . Gangguan serta kerusakan fungsi telinga serta penglihatan akan berpengaruh terhadap keterampilan berbicara serta kelambanan menguasai pengetahuan pada pelajaran.
2. Perkembangan Mental
Kemampuan mental adalah kemampuan individu pada berpikir serta berbuat. Perkembangan mental dapat dipengaruhi sang pertumbuhan fisik, peristiwa-peristiwa eksklusif yg terjadi pada kehidupannya dan asuhan intensif yg diberikan lingkungannya. Cacat fisik sebelum atau sesudah kelahiran bisa berpengaruh juga terhadap perkembangan mental seorang. Kelemahan mental sebagai akibat stigma fisik, akan gampang dicermati pada penampilannya, terutama pada reaksi terhadap lingkungannya.
3. Perkembangan Intelektual
Intelek adalah kekuatan pikiran pada menyampaikan pemikiran (reasoning) serta pemahaman pengetahuan yg dikuasainya. Siswa yg lamban belajar pada biasanya kurang mampu buat memulai belajar membaca, menulis, dan berhitung dalam usia 6 tahun. Jika dipaksakan dalam usia 7 hingga 8 tahun, mereka masih membutuhkan bimbingan spesifik yg intensif berdasarkan gurunya. Cara penyajiannya wajib sinkron menggunakan kemampuan anak. Dalam hal-hal tertentu anak didik lamban belajar lantaran faktor intelegensi pada umumnya ditimbulkan oleh faktor keturunan. Pengajar yang bermaksud mencari sebab-karena kesulitan belajar, bisa melakukan ters intelegensi, sebagai alat ukur.
4. Sosial
Keadaan sosial ekonomi manusia berpengaruh terhadap kemajuan belajar anak didik di sekolah. Berdasarkan penenlitian yang dilakukan oleh Kirk pada tahun 1962, masih ada 5 kali lipat jumlah sisw lamban belajar yang berasal dari famili ekonomi rendah dibandingkan dengan murid yg asal menurut famili ekonomi tinggi. Penelitian ini mencerminkan betapa besarnya dampak status sosial ekonomi orang tua terhadap kemajuan-kemajuan belajar anak-anaknya di sekolah.
5. Perkembangan Kepribadian
Berdasarkan output penelitian siswa yang mengalami kesulitan belajar pada sekolah disebabkan juga sang masalah-masalah emosional. Siswa lamban belajar dapat disebabkan oleh keadaan emosi seperti sehingga sebagai gangguan psikologi pada hidupnya. Gangguan psikologi itu bisa berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seorang murid, seperti adanya kecemasan, ketakutan, kegirisan, keraguan-keraguan, dan nervous. Konflik psikologis yg terjadi dikalangan anak didik disekolah, atau antara anak serta orang tua bisa menyebabkan lamban belajar. Gejala-gejala kecemasan, ketakutan, gangguan jaringan syaraf, militan, memalukan-malu, gugup, ragu-ragu merupakan sebagian dari karakteristik-ciri murid lamban belajar.
6. Proses belajar yg dilakukan
Ciri-ciri siswa lamban belajar dilihat menurut sisi proses belajar yang dilakukan merupakan sebagai berikut :
- Lamban mengamati serta bereaksi terhadap suatu insiden yg terjadi dalam lingkungannya.
- Kurang bernafsu buat melakukan penelitian terhadap hal-hal yang baru dalam lingkungan.
- Siswa lamban belajar nir poly mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Ia kurang berkeinginan buat mengikuti jawabannya. Ia pula kurang berinisiatif buat mengajukan pertanyaan mengenai pelajaran yg yang disampaikan gurunya, apalagi mencerna dan mengkajinya misalnya yang dibutuhkan kurikulum sekolah.
- Siswa lamban belajar kurang memperhatikan perhatiannya terhadap apa dan bagaimana tugas itu dapat diselesaikan menggunakan baik. Untuk memperoleh pengetahuan yg diberikan pada sekolah, pengajar memberi latihan pada murid-muridnya buat dikerjakan pada sekolah dan pada tempat tinggal .
- Siswa lamban belajar, pada belajarnya banyak memakai ingatan (hapalan) berdasarkan dalam nalar (reasoning). Penguasaan pengetahuan dilakukan menggunakan cara menghapal dan mengingat-jangan lupa balik pelajaran yg dibacanya terutama pelajaran fakta.
- Siswa lamban belajar nir sanggup memakai cara-cara eksklusif pada menyelidiki ilmu pengetahuan. Mereka tidak mampu mengaitkan bagian-bagian pengetahuan menggunakan pengetahuan lainnya dalam berpikir, sebagai akibatnya cara-cara belajar terpadu itu tidak terkuasai menggunakan baik.
- Siswa lamban belajar kurang lancar berbicara, tidak kentara, dan gagap. Ketidaklancaran berbicara itu kemungkinan ditimbulkan oleh kekurangan penguasaan pengetahuan eksklusif pada pelajaran sehingga curahan pembicaraannya nir paripurna serta tidak jelas.
- Siswa lamban belajar sangat bergantung pada pengajar dan orang tuanya, terutama pada menunjukan kebenaran pengetahuan yg sedang dipelajarinya.
- Siswa lamban belajar sulit memahami konsep tak berbentuk. Semua pelajaran yang disampaikan akan gampang diterima apabila pelajaran itu divisualisasikan pada bentuk nyata ke yg tak berbentuk.
- Siswa yg lamban belajar sulit memindahkan kecakapan tertentu yang sudah dikuasainya ke dalam kecakapan lainnya (transfer) sekalipun dalam mata pelajaran yang sama, misalnya kecakapan menggali dan membagi.
- Siswa yang lamban belajar lebih seringkali berbuat salah .
- Siswa yang lamban belajar mengalami kesulitan membuat generalisasi pengetahuan secara terurai bahkan nir mampu menarik kesimpulan.
- Siswa lamban belajar daya ingatnya lemah (retensi), mudah lupa dan gampang menghilang.
- Siswa lamban belajar, mengalami kesulitan ketika menuliskan pengetahuan pada bentuk karangan-karangan lainnya, sekalipun menggunakan istilah dan kalimat sederhana.
- Siswa lamban belajar lemah pada mengerjakan tugas-tugas latihan pada sekolah dan dirumah. Siswa lamban belajar dalam biasanya tidak bahagia menerima tugas, sebab kemampuannya lemah pada mengerjakannya, kadang-kadang mereka nir tahun apa yg wajib dikerjakannya. Sehingga tugas itu dirasakan menjadi beban yang menciptakan lebih malas untu mengerjakannya.
Demikian uraian ringkas berdasarkan ciri-karakteristik anak didik lamban belajar. Ciri-ciri itu dilukiskan dalam pengertian generik, mencakup fisik, sosial, ekonomi, kepribadian, mental, intelektual, dan proses-proses belajar yang dilakukannya. Semoga bermanfaat. Terimakasih.
Sumber: dirangkum berdasarkan banyak sekali asal!!
0 Response to "CIRICIRI UMUM SISWAPESERTA DIDIK YANG LAMBAN BELAJAR"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.