-->

ISU PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA

Ujian%2BNasional.jpg
Zona bucin--Mutu pendidikan adalah hal yang sangat penting serta tidak mampu ditawar-tawar lagi buat terus ditingkatkan. Karena suatu negara yang dikatakan maju adalah negara yg memiliki mutu pendidikan yg baik. Kualitas insan suatu negara sangat ditentukan sang kualitas pendidikannya, karena itu adalah sangat masuk akal jika mereka berlomba-lomba menaikkan kualitas serta mutu pendidikan dalam rangka memajukan kualitas asal daya manusia yg lebih baik lagi. 

Isu mengenai peningkatan mutu pendidikan adalah perkara pada masa ini yang akan terus dijadikan dasar pemikiran dan perumusan kebijakan di bidang pendidikan. Mengapa demikian? Lantaran tugas filsafat pendidikan merupakan menaruh landasan agar pendidikan menaruh yg terbaik bagi rakyat yg membutuhkan model pendidikan yg bermutu. Di samping itu, filsafat pendidikan pula sanggup merespon dinamika serta tuntutan warga serta perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang keguruan dan pendidikan. Masalah pada masa ini pendidikan di Indonesia misalnya terungkap dalam Rembuk Nasional pendidikan lepas 4 Februari 2008 yang menyelidiki serta membahas informasi-info seputar konflik pendidikan seperti bagaimana menaikkan pemerataan dan ekspansi akses pendidikan, bagaimana peningkatan mutu pendidikan, bagaimana peningkatan relevansi pendidikan, bagaimana mempertinggi daya saing, bagaimana menaikkan dan penguatan tata kelola (governance), dan bagaimana peningkatan akuntabilitas, serta gambaran publik pendidikan.

Berdasarkan Rembuk Nasional tadi, maka gosip krusial yang dijadikan dasar pemecahan kasus pendidikan pada Indonesia adalah (1) pemerataan dan perluasan akses, (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, dan (3) penguatan tata kelola (governance), akuntabilitas, serta gambaran rakyat pendidikan. Hal tersebut diidentifikasi adalah berita-gosip pendidikan kontemporer yg selanjutnya akan dijadikan dasar buat merumuskan banyak sekali kebijakan serta program pemerintah pada pembangunan pendidikan nasional.


Posisi Mutu Pendidikan Indonesia

Untuk menambah wawasan kita tentang berita-gosip kontemporer pendidika nasional, sebaiknya perhatikan juga mengenai mutu pendidikan karena informasi peningkatan mutu pendidikan masih sebagai sentra perhatian masyarakat dan pemerintah. Bagaimana posisi mutu pendidikan  Indonesia di antara negara ASEAN? Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, mutu pendidikan pada Indonesia masih rendah sebagaimana dilaporkan Human Development Indek (HDI). Laporan tahun 2003 mengambarkan bahwa Indonesia pada posisi ke-112 (0,682) dari 175 negara. Posisi ini jauh pada bawah Singapura yg berada di posisi ke-28 (0,888), Brunei Darussalam pada posisi ke-31 (0,872), Malaysia di posisi ke-58 (0,790), Thailand di posisi ke-74 (0,768), dan Filipina pada posisi ke-85 (0,751). Kendati laporan HDI tersebut bukan hanya mengukur status pendidikan saja, tetapi juga ekonomi dan kesehatan, tetapi laporan tersebut dapat dijadikan dokumen rujukan yang valid guna melihat taraf kemajuan pembangunan pendidikan di suatu negara. Kondisi mutu pendidikan ini terkait pula dengan kualitas pengajar serta tenaga kependidikan seperti pengelola pembelajaran, bahan ajar, media serta alat bantu pembelajaran. Semua unsur saling terkait serta sangat memilih mutu pendidikan. Dengan demikian, berita peningkatan mutu pendidikan perlu memperhatikan mutu dari setiap unsur tadi. Oleh karenanya gosip peningkatan mutu bukanlah hal yg sederhana. Tetapi, guru permanen adalah faktor deteminan pada memilih tinggi-rendahnya mutu pendidikan.

Perlu kita pahami pula bahwa mutu pengajar akan poly ditentukan oleh kualitas lembaga pendidikan guru. Yang menjadi masalah merupakan bagaimana membangun sistem pendidikan pengajar yang berkualitas. Seperti diketahui, jumlah total guru untuk jenjang TK-Sekolah Dasar-SMP saat ini kurang lebih dua,4 juta orang, dimana sebagian akbar berlatar belakang pendidikan SLTA serta D-tiga serta sebagian mini tamatan S-1 buat jenjang SLTA. Tentu saja hal ini akan berpengaruh pada kemampuan mengajar lantaran kemampuan tadi diukur berdasarkan tingkat dominasi materi pembelajaran dan metodologi pedagogi. Selain itu, masih poly pengajar yang mengajar di luar bidang keahliannya atau secara teknis diklaim mismatch. Contoh ekstrem merupakan pengajar sejarah yang mengajar matematika atau IPA. Hal ini terutama poly dijumpai pada Madrasah (MI, MTS, serta MA) guru mismatch ini kentara nir memiliki kompetensi dan keahlian yg memadai buat mengajar mata pelajaran yang bukan bidang keahliannya lantaran bisa menurunkan mutu pembelajaran. Dengan demikian, upaya peningkatan mutu guru mutlak diperlukan,  yaitu melalui acara tunjangan profesi serta penyetaraan D-tiga dan S-1 menurut bidang studi yang relevan. Tetapi upaya ini pula wajib disertai jua dengan peningkatan kesejateraan pengajar melalui pemberian bonus. Hal ini sangat penting agar motivasi guru dalam mengajar makin kuat dan semangat darma menjalankan tugas mulia sebagai pendidik kian bergelora. 

Demikian artikel singkat mengenai isu peningkatan pendidikan di Indonesia, semoga artikel ini berguna buat menambah wawasan kita pada bidang pendidikan dalam biasanya dan filsafat pendidikan dalam khususnya. Terimakasih.   

Sumber: Dirangkum menurut banyak sekali sumber!!

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel