MAKALAH MAKALAH PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK NONFORMAL DALAM MEMENUHI TUNTUTAN PROFESIONAL 2 Lanjutan
Lanjutan Makalah PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK NONFORMAL DALAM MEMENUHI TUNTUTAN PROFESIONAL 1 Lihat pada sini !!
B. KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI GURU DALAM MEMENUHI TUNTUTAN
PROFESIONAL
Kemampuan merupakan konduite yang rasional buat mencapai tujuan yg dipersyaratkan sinkron dengan syarat yg dibutuhkan. Perilaku yang rasional merupakan wujud berdasarkan kemampuan seseorang. Berarti orang yang mempunyai suatu kemampuan adalah benar-benar orang yang mempunyai keahlian dibidangnya, atau dikenal menggunakan istilah profesional.
Untuk memenuhi tuntutan profesional ini guru menjadi salah satu komponen dalam sistem pembelajaran buat mempertinggi kemampuan siswa memiliki peranan penting pada menentukan arah serta tujuan berdasarkan suatu proses pembelajaran. Oleh karenanya, seorang guru dituntut menguasai sejumlah kemampuan serta keterampilan yg berkaitan dengan sejumlah proses pembelajaran, antara lain: 1) kemampuan menguasai bahan ajar, 2) kemampuan pada mengelola kelas, tiga) kemampuan pada menggunakan metode, media, serta sumber belajar, serta 4) kemampuan melakukan penilaian baik proses juga output. Kemampuan guru ini pada upaya mencapai prinsip belajar yang telah dicanangkan oleh UNESCO sebagai empat pilar belajar yaitu larning to know, learning to do, learning to be, learning to live together
Sebagaimana yang dikutip sang Dedi Supriadi pada jurnal Manajemen Pendidikan (Educational leadership edisi Maret 1993)memaparkan bahwa buat menjadi profesional, seseorang guru dituntut untuk memiliki lima hal: pertama, guru memiliki komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen tertinggi pengajar adalah kepada kepentingan siswanya. Kedua, guru menguasai secara mendalam bahan/bahan ajar yg akan diajarkan serta cara mengajarkannya kepada anak didik. Bagi guru, hal ini merupakan dua hal yg nir bisa dipisahkan. Ketiga, pengajar bertanggung jawab memantau belajar siswa melali aneka macam teknik penilaian, mulai cara pengamatan dalam perilaku murid hingga ters hasil belajar. Keempat, pengajar mampu berpikir sistematis tentan apa yg dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya, harus ada selalu saat buat guru melakukan refleksi serta koreksi terhadap apa yang sudah dilakukannya. Untuk mampu belajar dari pengalaman, dia harus tahu mana yg sahih serta mana yang galat, serta baik dan buruk dampaknya dalam proses belajar anak didik. Kelima, pengajar seyogyanya merupakan bagian dari warga belajar pada lingkungan profesinya.
Disamping itu, pengajar hendaknya pula mempunyai kemampuan dalam menaruh motivasi. Prinsip motivasi agar siswa bahagia berada pada lingkungan belajar, sehingga terbangun syarat psikis kemampuan diri yang membawa kepada kepuasan belajar dan mengacu pada percaya diri, buat sebagai mandiri dan secara bertanggung jawab dalam merogoh keputusan sendiri. Hal ini pertanda bahwa belajar dan pembelajaran perlu bermakna bagi peserta didik.
C. PENUTUP
Semoga goresan pena singkat ini dapat menaruh manfaat menjadi bahan diskusi dan kajian tentang tenaga pendidik nonformal, serta menaruh wawasan pengetahuan pada menaikkan profesional tenaga pendidik dan energi kependidikan Pendidikan nonformal (PTK-PNF) selaku guru pada pendidikan luar sekolah dan pendidikan nonformal.
0 Response to "MAKALAH MAKALAH PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK NONFORMAL DALAM MEMENUHI TUNTUTAN PROFESIONAL 2 Lanjutan"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.