-->

MENGENAL KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA

Kemajemukan rakyat merupakan perbedaan warga warga ke dalam kelompok-gerombolan secara horizontal, masyarakat beragam tak jarang diklaim warga pluralistik atau diferensiasi sosial. Konsep warga ini sangat penting buat memahami karakter serta dinamika masyarakat Indonesia. Adanya disparitas-disparitas itu akan menghipnotis kesetabilan rakyat atau bangsa Indonesia.perbedaan ras serta etnis adalah faktor yang dominan dalam menciptakan kemajemukan sosial budaya warga . Disamping itu terdapat faktor yang lain yaitu faktor kepercayaan /agama.lantaran faktor ras serta etnis sangat secara umum dikuasai pengaruhnya terhadap masyarakat, maka masyarakat yg majemuk tak jarang dianggap “masyarakat multi ras” atau “multi etnis”.

Terbentuknya kemajemukan warga Indonesia karena :
  1. Kondisi wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia yang terdiri lebih kurang ± 17.058 buah pulau besar dan kecil berkembang melahirkan keragaman budaya.
  2. Letak daerah Indonesia yg strategis dalam posisi silang sebagai akibatnya memungkinkan terjadi kontak menggunakan bangsa-bangsa lain. Akibat rendezvous dengan pendatang mengakibatkan tercipta proses asimilasi melalui perkawinan adonan (amalgamasi) sehingga terbentuk ras serta etnis.
  3. Perbedaan iklim dan topografi diantara daerah satu dengan wilayah lainnya mengakibatkan terbentuknya aneka budaya kelompok rakyat.

Beberapa bentuk kemajemukan masyarakat Indonesia
Kemajemukan rakyat Indonesia ditimbulkan oleh bebarapa hal yg bisa dipandang diantaranya menurut Ras, Etnis serta Agama ;
1. Berdasarkan Ras
Ras merupakan segolongan insan yang mempunyai persamaan pada cirri-karakteristik fisik serta sifat-sifatnya yg diwariskan secara turun temurun. Perbedaan fisik (tubuh) yg menonjol merupakan warna kulit, bentuk dan rona rambut, bentuk hidung dan mata. Adanya perbedaan ras ini seringkali muncul masalah “Streotipe” dan “subordinat”. Streotipe merupakan pikiran berprasangka yang berdasarkan pada kesan umum yang dipercayai mengenai sifat-sifat serta krakter suatu kelompok ras tertentu. Pikiran streotipe ini akan mengarahkan perilaku diskriminatif terhadap ras lain. Misalnya politik “Aparthied” di Afrika Selatan membatasi secara hukum dan politik warga Negara kulit hitam oleh gerombolan minoritas kulit tanpa cacat.
Nenek moyang bangsa Indonesia adalah adonan penduduk asli menggunakan bangsa asing (pendatang), yaitu :
a. Bangsa Melayu Mongoloid (Austronesia)
Bangsa Melayu Mongoloid (Austronesia) yang menempati wilayah barat kepulauan Indonesia Austronesia mempunyai karakteristik kulit ke kuning-kuningan (sawo matang), rambut ikal/lurus dan muka agak bulat, melayu Mongoloid dibendakan mejadi :
1)Melayu tua (Proto Melayu) seperti suku Batak. Toraja serta Dayak;
2)Melayu Muda (Deutro Melayu) seperti : suku Jawa, Madura, Bal, Banjar dan Bugis.
b. Bangsa Papua Melanesoid
Bangsa Papua Melanesoid, menetap diwilayah kepulauan Indonesia Timur mempunyai ciri-karakteristik : kulit hitam, rambut sangat keriting serta bibir tebal Contoh : suku Asmat, dan suku Dani pada Papua (Irian Barat);
c. Bangsa Vedoid (Wedoid) yang dari dari Srilangka dengan ciri-karakteristik: kulit sawo matang, rambut ikal, tubuh mini . Contoh suku Mentawai (di pulau Mentawai), Suku Kubu (Jambi), Suku Sakai (pada pulau Siak).
2. Berdasarkan Suku Bangsa
Suku bangsa merupakan penggolongan insan berdasarkan loka dari, asal-usul (nenek moyang) dan kebudayaan yang sama. Akibat kemajuan pada bidang teknologi transfortasi dan perkawinan campuran (Amalgamasi) dan tempat berasal dan berasal-usul sudah kabur. Oleh karena itu sebagai penggolongan suku bangsa yg secara umum dikuasai merupakan kecenderungan “kebudayaan”.
Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa merupakan suatu golongan insan yang terikat sang pencerahan akan kesatuan “kebudayaan”. Kesadaran dan identitas seringkali dikuatkan oleh kesatuan “bahasa”.
Suku bangsa yang beredar pada semua daerah Nusantara berjumlah 316 suku bangsa mensugesti keragaman budaya bangsa Indonesia. Misalnya terlihat pada system hubungan. Masing-masing suku bangsa menganut klem (garis keturunan). Yang secara ringkas terbagi sebagai suku-suku sebagai berikut :
a.marga (Batak) :  Marpaung, Lubis, Sihotang, Sianturi, Manurung dll
b.suku (Minang) : Cianago, Koto, Tanjung, Piliang, Sikumbang, dll
c.fam (minahasa): Supit, Lasut, Manadagi, Paat, Lengka, dll
d.fam (Maluku)    : Manuhutu, Guslaw, Pattinasarani, Marantika, dll
e.fam (Flores)    : Leimena, Parera, Fernandes, Wangge, dll
3. Berdasarkan Agama
Agama merupakan kepercayaan , pada alam mistik yg telah dituntun oleh kitab suci. Masyarakat kita sudah mengenal banyak sekali agama kepada alam mistik tanpa dituntun kitab suci, contohnya:
a.animisme, agama kepada roh-roh nenek moyang serta roh lainnya dari makhluk serta benda alam;
b.dinamisme, agama kepada semua benda hayati maupun mangkat yang dipercaya memiliki kekuatan gaib dan luar biasa.
Kemajemukan warga Indonesia bedasarkan agama terdiri atas 5 kepercayaan yaitu islam, Kristen, Khatholik, Budha dan Hindu. Perbedaan agama terwujud dalam fenomena sosial terdiri atas orang-orang yang menganut agama tertentu, yang termasuk pada suatu golongan (komunitas) yg diklaim “umat” sehingga dalam kehidupan sehari-hari tak jarang disebut umat Islam, umat Kristen, umat Katholik, umat Budha, serta umat Hindu. Yang membuktikan adanya kemajemukan kepercayaan pada kehidupan masyarakat.
Agama merupakan galat satu dasar ikatan sosial yg berbeda dengan dasar ikatan sosial lainnya, aktivitas sosial yang penghayatannya bersifat sangat langsung. Karenanya cenderung berkaitan menggunakan kepekaan emosional (perasaan). Agama adalah hal yg sensitive sebagai akibatnya mudah mengundang permasalahan horizontal yang berarti bisa menghambat proses integrasi sosial dalam warga .
Pengaruh Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia sangat berpengaruh pada berbagai sendi serta bidang kehidupan bangsa Indonesia. Hal-hal yg dapat terpengaruh menggunakan kemajemukan ini adalah sebagai berikut :
1. Perseteruan Sosial
Dalam proses bepergian sejarah sudah menerangkan bahwa bangsa Indonesia yang majemuk seringkali menghadapi perkara pada mewujudkan persatuan serta kesatuan, bahkan dapat menunjuk dalam disintegrasi bangsa.
Masalah yg sangat peka pada kehidupan sosial warga Indonesia adalah masalah SARA (Suku, Agama, Ras serta Antar Golongan). Disamping acapkali mengakibatkan konfrontasi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok.
Penyebab timbulnya konflik ini antara lain :
a. Perbedaan pendirian serta perasaan antar individu
b. Perbedaan kepentingan antar individu maupun grup seperti kepentingan ekonomi serta politik
c. Perbedaan kebudayaan, ini berkaitan dengan rapikan nilai.
d. Perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat yg dapat mengganggu keseimbangan sistem sosial.
Sifat-sifat Konflik
a.pertarunga tertutup merupakan permasalahan yg terjadi secara psikologi/perang urat syaraf,
b.permasalahan terbuka adalah pertarungan yang wujudnya friksi fisik, setidaknya perang ekspresi.
Bentuk-bentuk konflik
Konflik eksklusif, terjadi antar individu; Perseteruan rasial, adanya perbedaan-perbedaan pada diri mereka; Perseteruan antar kelas-kelas sosial, adanya disparitas kepentingan misalnya: pertarungan antar buruh dengan majikan; perseteruan politik, menyangkut golongan-golongan pada masyarakat maupun antara Negara-negara yg berdaulat; Permasalahan Internasional, akibat disparitas kepentingan antar Negara yang berdaulat.
Akibat-akibat konflik
Konflik yg terjadi bisa menjadikan 2 hal yaitu akibat positif dan akibat negatif. Sebagai berikut b:
a. Akibat Positif
1)Bertambahnya solidaritas in-group, merasa senasib sepenanggungan,
2)Perubahan kepribadian para individu, sadar akan kekurangan dirinya.
3)Dapat menyelesaikan suatu perkara,  kemerdekaan diselesaikan dengan peperangan.
b. Akibat Negatif
1)Goyah serta retaknya persatuan kelompok
2)Hancurnya mal dan jatuhnya korban manusia
3)Perubahan kepribadian yang tidak menyenangkan, merasa cemas, syok.
2. Integrasi Sosial
Integrasi merupakan penyatuan secara bersiklus menurut bagian-bagian yg tidak sinkron sebagai satu kesatuan yang serasi. Sedangkan integrasi sosial berarti membuat masyarakat sebagai suatu holistik yang bulat. Agar proses integrasi bisa berjalan menggunakan baik dan normal perlu memperhatikan factor-faktor sosial yg mensugesti kehidupan warga bersangkutan. Adapun faktor-faktor sosial mencakup : tujuan masyarakat, system sosial, system tindakan dan system sanksi.
Faktor-faktor yang mensugesti integrasi sosial antara lain :
a.homo genitas kelompok
b.besar kecilnya kelompok
c.perpindahan fisik
d.efisiensi serta komunikasi
Fase-fase Integrasi Sosial
Integrasi sosial dapat tercipta melalui tahapan menjadi berikut :
a.akomodasi, adalah proses meredakan pertarungan buat mencapai kesetabilan sosial;
b.kerjasama, dapat terjadi karena masing-masing pihak menyadari memiliki kepentingan yang sama
c.koordinasi, dibutuhkan buat menyempurnakan bentuk kerjasama yg sudah terjalin
d.asimilasi, individu-individu mengindentifikasikan dirinya dengan kepentingan dan tujuan kelompok. Mereka akan melebur menjadi satu kelompok.
Tugas:
Berikan Contoh serta buat karangan naratif mengenai konflik yg ada dilingkungan warga engkau !

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "MENGENAL KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel