3 TIGA UNSUR PENTING PENDIDIKAN NONFORMAL
Untuk kelancaran penyelenggaraan pendidikan non formal sebagaimana disebutkan pada alinea di atas, menurut sisi energi kependidikan penyelenggaraan program aksinya di warga difasilitasi oleh 3 unsur, yakni: penilik, Pamong Belajar serta unsur tenaga lapangan dikmas atau Fasilitator Desa Intensif. Ke tiga unsur ketenagaan itu secara fungsional saling terkait serta saling mendukung. Sebagai gambaran maka keterkaitan dapat digambarkan menjadi berikut :
Dimulai sejak keputusan Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 25/KEP/MK.waspAN/6/1999, mengenai jabatan Fungsional Pamong Belajar serta nomor kreditnya yang kemudian sekarang terakhir di atur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2010 Tentang jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka Kreditnya, dinyatakan bahwa Pamong Belajar (PB) adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab wewenang serta hak secara penuh sang pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan balajar mengajar dalam rangka pengembangan model dan pembuatan percontohan dan penilaian dalam rangka pengendalian mutu serta dampak aplikasi program pendidikan nonformal, pemuda serta olahraga.
Pamong belajar berada pada lembaga/unit Pelaksana Teknis tingkat Regional (BP-PLSP), dilembaga/ Unit Pelaksana Teknis Daerah tingkat propinsi (BPKB) dan pada Lembaga/ Unit Pelaksana Teknis Daerah Tingkat Kabupate/Kota (SKB). Lantaran itulah jelas bahwa Pamong Belajar sebagai petugas lapangan, ternyata selain orang yg secara langsung herbi target layanan pendidikan nonformal, pula sebagai penentu pada mengimplementasikan dan memadukan holistik acara pendidikan nonformal baik secara horizontal maupun secara vertikal. Di sisi lain mereka juga menjadi penyeimbang antara kebutuhan yang tiba menurut atas juga yg berasal menurut rakyat sendiri. Untuk itulah maka pamong belajar senantiasa dituntut buat berusaha mengembangkan kemampuan baik bersifat pengetahuan maupun keterampilan menjadi perwujudan atas upaya menaikkan produtivitas dirinya yang pada hakekatnya adalah pula menaikkan produktivitas organisasi atau forum temapt di mana ia bekerja. Karena dalam prinsipnya peningkatan prestasi lembaga wajib berbading lurus menggunakan peningkatan prestasi karyawan atau kebalikannya. Oleh Lantaran itu maka upaya pengembangan contoh buat berbagai kebutuhan implementasi acara Dikluseporan merupakan hal-hal yg menjadi tuntutan bagi para pamong belajar agar acara tadi akan lebih sinkron, efisien dan efektif berdasarkan kebutuhan gerombolan sasaran.
0 Response to "3 TIGA UNSUR PENTING PENDIDIKAN NONFORMAL"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.