BIOLOGI FUNGSI ALAT TUBUH PADA TUMBUHAN ALAT PENGANGKUTAN TUMBUHAN
Kegiatan belajar 2 : Alat Pengangkutan Tumbuhan
A. Tujuan
Setelah menilik Kegiatan Belajar 2, Anda diperlukan dapat :
1. Menjelaskan alat pengangkutan dalam tumbuhan berbiji
2. Menjelaskan fungsi pembuluh kayu dan pembuluh tipis
3. Menunjukan keterangan bahwa tumbuhan melakukan aktivitas pengangkutan
4. Menjelaskan devinisi (batasan) jaringan pembuluh
5. Menerangkan alasan bahwa air dan unsur hara berdasarkan tanah dapat naik hingga ke daun.
B. Pokok Materi
1. Sistem pengangkutan dalam tumbuhan
2. Pengangkutan pada akar
3. Pengangkutan pada batang
4. Pengangkutan pada daun
5. Pengangkutan air dan zat hara berdasarkan tanah ke daun
C. Uraian Materi
1. Sistem pengangkutan dalam tumbuhan
Sistem pengangkutan pada tanaman sangat tidak sinkron menggunakan sistem pengangkutan pada fauna. Akan tetapi, keduanya mempunyai tujuan yg sama. Tujuan ini adalah mengedarkan zat-zat krusial yang diperlukan buat kehidupan sel-sel dan merogoh zat-zat output kegiatan itu.
Pada tumbuhan tingkat rendah, seperti lumut dan paku-pakuan, belum terdapat indera pengangkutan spesifik. Pengangkutan zat-zat itu semata-mata dilakukan berdasarkan sel ke sel. Karena banyak rintangan yg harus didahului, pengangkutan zat-zat berjalan lambat.
Gambar 1.4
Pengangkutan dalam tumbuhan tingkat tinggi, misalnya biji, selain terjadi berdasarkan sel ke sel juga melalui suatu indera pengangkutan khusus. Alat pengangkutan spesifik ini dinamakan jaringan pengangkutan. Jaringan pengangkut ini dibangun oleh pembuluh kayu (Xilem) serta pembuluh tapis (floem). Berkat adanya pembuluh-pembuluh ini, pengangkutan zat-zat bisa berlangsung menggunakan cepat. Pembuluh-pembuluh pengangkut ini bisa mulai berdasarkan akar hingga ke daun.
Gambar 1.5
Fungsi primer pembuluh kayu sebagai alat buat mengangkut air serta unsur hara dari dalam tanah ke seluruh bagian tumbuhan. Pada flora berkeping dua (dikotil), pembuluh ini terdapat di bagian kayu.
Selain fungsi primer pembuluh tipis menjadi indera buat mengangkut hasil-hasil fotosintesis dar daun ke seluruh bagian tubuh. Pembuluh ini pada tanaman dikotil terdapat di bagian kulit tanaman .
Pembuluh kayu dan pembuluh tipis biasanya berkumpul pada satu berkas yg disebut berkas pembuluh. Pada tumbuha dikotil, antara pembuluh kayu serta pembuluh tapis terdapat jaringan yang disebut kambium. Fungsi kambium adalah membangun pembuluh kayu ke arah dalam membangun pembuluh tapis ke arah luas.
Gambar 1.6
2. Pengangkutan pada Akar
Pada biasanya akar merupakan bagian flora yang ada di dalam tanah serta berfungsi sebagai alat buat menguatkan tegaknya flora pada tempat tumbuhnya, menyerap air dari unsur-unsur hara serta menjadi loka menyimpan makan dalam tumbuhan eksklusif.
Ujung akar terdiri atas sel-sel belia yg selalu membelah serta merupakan titik tumbuh. Ujung akar itu sangat lunak serta gampang rusak, sang karena itu, ada pelindungnya. Pelindung itu berupa jaringan yg dinamakan tudung akar.
Bagian luar tudung akar sedikit berlendir, hal ini dimaksudkan buat membantu memudahkan akar masuk ke dalam tanah. Tidak jauh menurut tudung akar terdapat bulu-bulu akar. Bulu-bulu akar ini sebenarnya merupakan tonjolan dari sel epidermis, gunanya buat memperluas bidang penyerapan supaya jumlah air serta unsur-unsur hara yang terserap lebih poly.
Pengangkutan air serta unsur-unsur hara dari bulu akan serta berdasarkan epidermis sampai pembuluh kayu merupakan pengukuran dari sel ke sel melalui insiden osmosis. Setelah sampai pada jaringan xilem pengangkutan ke daun melalui pembuluh angkut yaitu pembuluh kayu.
3. Pengangkutan dalam Batang
Susunan jaringan pada batang hampir sama menggunakan susunan jaringan dalam akar, kulit luar (epidermis) terdiri atas selapis sel-sel yang tersusun rapat. Dinding luarnya dilapisi kutikula (lapisan lilin) untuk Mengganggu penguapan air, sehingga batang terhindar dari kekeringan.
Kulit pertama (kortek) mempunyai rongga-rongga antarsel yang digunakan buat pertukaran gas. Endodermis yang masih ada di antara kulit dan silinder pusa umumnya mengandung zat tepung. Lantaran itu endodermis btg acapkali jua diklaim sarung tepung.
Xilem dn floem pada btg umumnya berkumpul mejadi suatu berkas, yg dianggap pembuluh tersusun beraturan membentuk bulat. Xilem terletak pada bagian dalam floem terletak pada bagian luar. Di antara xilem serta floem masih ada kambium (gambar 1.6). Sel-sel kambium selalu membelah, membentuk xilem baru ke arah dalam serta floem baru ke arah luar.
Keghiatan kambium mengakibatkan batang flora dikotil bertambah besar . Lantaran batang mengembang, kulit luar batang akan robek. Untuk melindungi lapisan-lapisan di pada, terbentuklah jaringan gabus. Jaringan gabus nir dapat ditembus sang ari juga gas. Jaringan gabus akan kita temukan dalam batang tumbuhan yg telah tua.
Di beberapa loka berdasarkan bagian btg nir dibentuk jaringan gasus, sehingga terbentuk celah-celah yg dianggap lentisel. Lentisel bermanfaat buat pernapasan tumbuh-tanaman , seperti yg dijelaskan pada bagian "Pernapasan Pada Tumbuhan, Lihat pada sini !"
Adanya air dan makanan yang relatif menghipnotis kegiatan kambium untuk membangun xilem serta floem yg baru. Di ekspresi dominan kemarau menciptakan xilem yang sempit. Dengan demikian terdapat bagian yang tegas pada kayu btg, yang diklaim lingkar tahun. Lingkar tahun ini bisa dipakai untuk menghitung usia suatu pohon.
Gambar 1.8
Pada btg tanaman monokotil, berkas pengangkutan beredar tidak beraturan, batang monokotuil tidak mempunyai kambium, karenanya nir bisa bertambah akbar.
Melalui pembuluh kayu batang, air serta unsur-unsur hara menurut akar diteruskan ke pembuluh kayu pada daun. Sedangkan zat kuliner diangkut melalui pembuluh tapis batang dari daun ke semua tubuh flora.
4. Pengangkutan dalam Daun
Jaringan pengangkut dalam daun, terapat dalam tulang daun. Melalui pembuluh kayu, air serta unsur-unsur hara sampai ke dauh. Sebagian menurut air itu digunakan buat proses fotosintesis beserta Karbondioksida serta udara, untuk membuat glukosa dan oksigen.
Proses fotosintesis berlangsung dalam jaringan tiang serta jaringan bunga karang, yg sel-selnya memiliki butir-butir kloroplas. Di dalam kloroplas terdapat klorofil.
Permukaan atas daun dilapisi sang laposan kutikula yg bermanfaat buat mengurangi penguapan air.
Pembuluh tapis daun berfungsi menjadi pengangkut glukosa output fotosintesis dan mengedarkannya ke semua bagian tumbuhan.
5. Pengangkutan Air dan Zat Hara dari Tanah ke Daun
Mungkin pernah terpikirkan pada benak anda di sat makan butir kelapa belia, "mengapa air yang tadinya menurut pada tanah mampu hingga kepada butir yang demikian tingginya, tidak mungkin cita rasanya bila hal ini hanya adalah mekanisme kerja menurut pembuluh kayu saja". Marilah kita bahas sedikit hal ini.
Sebenarnya ada tiga faktor yg memungkinkan hal ini dapat terjadi, yaitu tekanan akar, sifat kapiler pembuluh kayu dan daya isap daun.
Akar flora merogoh air dari pada tanah secara osmosis. Osmosis merupakan gerakan molekul-molekul air selalu selaput semipermiabel berdasarkan larutan yg kurang pekat (poly airnya) ke larutan yang lebih pekat (sedikit airnya), sebagai akibatnya kedua larutan sebagai sama kepekatannya. Jadi osmosis merupakan difusi air. Selaput semipermiabel merupakan selaput yg hanya dapat ditembus oleh air. Dinding sel semua makhluk bersifat semipermiabel.
Perbedaan yg nyata, jikalau osmosis hanya dapat berlangsung melalui selaput semipermiabel, maka difusi dapat berlangsung melalui selaput atau tampa selaput. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar ini dia :
Gambar 1.10 Perbedaan difusi dan osmosis
Bulu akar dapat mengambil air secara osmosis karena dinding sel-selnya bersifat semipermiabel, lantaran cairan selnya lebih pekat berdasarkan air tanah.
Ketika bulu akar menyerap air, ciran selnya sebagai lebih encer, sebagai akibatnya kurang pekat dibandingkan dengan sela-sel yg terletak di sebelah dalam akar. Karena itu sel-sel pada sebelah dalam menyerap air secara osmosis dari bulu akar. Dengan cara ini air yang diserap pembuluh akar beranjak dari sel ke sel sehingga sampai di pembuluh kayu (lihat Gambar 1.11)
Air masuk ke pembuluh kayu menggunakan gaya yg relatif besar buat mendorong naik ke pembuluh kayu btg. Gaya ini dianggap tekanan akar.
Tetapi tekanan akar saja nir relatif buat mendorong akar terus ke daun. Tenaga untuk menarik air ke atas diperoleh berdasarkan transpirasi atau penguapan.
Gambar 1.11 Pengangkutan air menurut dalam tanah hingga ke daun
Transpirasi adalah hilangnya air menurut tanaman dampak penguapan. Air menguap terutama berdasarkan sel-sel jaringan bunga karang pada daun ke rongga-rongga pada antara sel-sel tadi. Uap air itu kemudian keluar ke udara melalui stomata. Ketika sel bunga karang kehilangan air, cairan selnya sebagai lebih pekat dibandingkan dengan sel-sel yg terletak lebih ke pada. Lantaran itu sel bunga karang menyerap air secara osmosis dari sel-sel di sebelah pada. Akibatnya cairan sel di sebelah pada sebagai lebih pekat serta sel-sel itu menarik berdasarkan pembuluh kayu pada tulang-tulang daun.
Air yg diambil dari pembuluh kayu daun akan digantikan sang air dari pembuluh kayu btg, serta air yg berkurang berdasarkan pembuluh kayu batang akan digantikan sang air yang dari menurut pembuluh kayu akar. Seluruh proses ini menyebabkan genre secara terus menerus dari akar ke daun. Inilah yang dimaksud menggunakan daya isap daun.
Untuk mengetahui adanya tekanan akar, daya isap daun serta daya kapilaritas dapat dilakukan aktivitas sebagai berikut :
a. Menunjukan adanya tekanan air
- Carilah flora dalam pot, misalnya tanaman pacar air, lalu dipotong dekat pangkalnya
- Segera sehabis dipotong tutup dengan mak jari serta masukan pipa karet misalnya seperti pada gambar. Isilah menggunakan air.
- Kemudian masukan pipa kapiler yg telah diisi menggunakan air. Tutup setiap sambungan menggunakan vaselin atau malam agar tidak bocor. Tunggu beberapa saat.
- Lihat permukaan air pada pipa kapiler. Catatlah apa yang terjadi.
Gambar 1.1.dua Percobaan untuk menandakan adanya tekanan air
b. Menunjukan adanya daya isap daun
- Sediakan dua tabung berisi air yg sama banyaknya
- Masukan ranting daun serta ranting nir berdaun seperti pada gambar
- Setelah beberapa saat air dalam tabung yang berisi ranting daun airnya berkurang lebih poly dari dalam air dalam tabung yang berisi ranting tak berdaun. Apa sebabnya?
Gambar 1.12. Percobaan buat membuktikan adanya daya isap
c. Menunjukan adanya daya kapilaritas
- Sediakan bejana berafiliasi yang ada kapilernya, lalu isi menggunakan air
- Ternyata bagian atas air dalam pipa kapiler lebih tinggi daripada pada tabung yang lain. Mengapa demikian?
Gambar 1.13. Percobaan buat membuktikan adanya daya kapileritas
D. Kata-kata Penting
Dikotil : flora berkeping dua
Fotsintesis : Proses penyusunan zat makanan dalam flora yang berhijau daun (klorofil menggunakan donasi tenaga cahaya)
Jaringan Xilem : jaringan yg disusun oleh pembuluh kayu serta serabut kayu
Jaringan floem : jaringan yg disusun sang pembuluh tapis, sel tetangga dan serabut kulit
Kambium : jaringan meristematik yang terletak di antara xilem serta floem
Kloforil : zat hijau daun
Monokotil : tumbuhan yang berkeping satu
Transpirasi : penguapan dalam tumbuhan
Unsur hara : Unsur penting (garam-garam mineral) yg diharapkan flora.
E. Rangkuman
Untuk hidup tanaman ditunjang oleh alat yg struktur dan manfaatnya tidak sama yg meluputi pernafasan, transportasi, pengeluaran, gerak iritabilitas. Pernapasan pada flora dapat terjadi karena majsuknya oksigen melalui stomata dalam daun dan lentisel pada batang.
F. Latihan/Soal-soal
1. Jelaskan, apa kegunaan pembuluh kayu serta pembuluh tapi pada sistem pengangkutan tumbuhan?
2. Tunjukan dimana letak kambium dalam tumbuhan dikotil serta apa kegunaan berdasarkan kambium?
3. Jelaskan, mengapa air dalam tanah dapat naik hingga ke daun?
4. Apakah yg dimaksud dengan (1) difusi; (dua) osomosis; (3) selaput semipermiabel; (4) lentisel; (5) lingkar tahun.
5. Jelaskan perbedaan susunan berkas pengangkut dalam batang tanaman dikotil menggunakan batang tanaman monokotil.
0 Response to "BIOLOGI FUNGSI ALAT TUBUH PADA TUMBUHAN ALAT PENGANGKUTAN TUMBUHAN"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.