CABANGCABANG FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU
Zona bucin----Warga belajar serta murid sekalian, Ada pendapat yang menyatakan bahwa filsafat itu adalah bunda atau induk segala ilmu. Mengapa demikian? Tentu kita masih jangan lupa bahwa para filsuf itu disamping mengemukakan output pemikirannya juga menguasai banyak sekali ilmu tertentu dalam masanya. Plato pernah berkata bahwa filsafat merupakan ilmu yang berusaha buat mencapai kebenaran yang murni. Seorang filsuf Perancis, Rene Descartes menyampaikan bahwa filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan yg bidang bahasannya merupakan tentang Tuhan, insan, dan alam semesta. Jadi, Filsafat yg dalam awalnya mencakup segenap ilmu, kemudian berkembang menjadi semakin rasional serta sistematis. Pengetahuan manusia pula makin luas sebagai akibatnya lahirlah aneka macam disiplin ilmu.
Mengingat semakin luasnya bidang-bidang yang dibahas, para ahli membagi bidang studi filsafat pada beberapa cabang atau beberapa bagian filsafat. Pada biasanya, para pakar membaginya pada enam cabang atau bagian filsafat, yaitu epistemologi, metafisika, logika, etika, keindahan, serta filsafat ilmu. Anda akan memperoleh citra singkat mengenai cabang-cabang filsafat melalui uraian ini dia :
1. Epsitemologi
Istilah epistemologi dari dari butir kata dalam bahasa Yunani, yakni episteme berarti pengetahuan dan logos yang berarti istilah, pikiran dan ilmu. Jadi, epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas pengetahuan. Dalam hal ini, yang dibahas dari mula, bentuk dan struktur, validitas, serta metodologi, yg secara bersama-sama menciptakan pengetahuan insan, (Ensiklopedia Indonesia, 1980). Adapun pertarungan yang berkaitan menggunakan pokok bahasan tersebut berupa pertanyaan yang mendasar "apakah sumber serta dasar pengetahuan?", "apakah pengetahuan itu adalah kebenaran yang niscaya?". Sebagai contoh, Anda mengetahui sesuatu, berarti anda memiliki pengetahuan tentang sesuatu. Anda merupakan subjek dan sesuatu itu adalah objek menurut pengetahuan. Manusia nir bisa mengetahui semua aspek serta objek karena keterbatasan kemampuan manusia, Socrates pernah mengatakan bahwa apa yang saya ketahui adalah bahwa aku tidak mengetahui apa-apa. Hal ini menegaskan bahwa ada pengetahuan yang niscaya.
2. Metafisika
Istilah epistemologi dari dari butir kata dalam bahasa Yunani, yakni episteme berarti pengetahuan dan logos yang berarti istilah, pikiran dan ilmu. Jadi, epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas pengetahuan. Dalam hal ini, yang dibahas dari mula, bentuk dan struktur, validitas, serta metodologi, yg secara bersama-sama menciptakan pengetahuan insan, (Ensiklopedia Indonesia, 1980). Adapun pertarungan yang berkaitan menggunakan pokok bahasan tersebut berupa pertanyaan yang mendasar "apakah sumber serta dasar pengetahuan?", "apakah pengetahuan itu adalah kebenaran yang niscaya?". Sebagai contoh, Anda mengetahui sesuatu, berarti anda memiliki pengetahuan tentang sesuatu. Anda merupakan subjek dan sesuatu itu adalah objek menurut pengetahuan. Manusia nir bisa mengetahui semua aspek serta objek karena keterbatasan kemampuan manusia, Socrates pernah mengatakan bahwa apa yang saya ketahui adalah bahwa aku tidak mengetahui apa-apa. Hal ini menegaskan bahwa ada pengetahuan yang niscaya.
2. Metafisika
Istilah ini juga dari menurut kata Yunani Metaphysika, merupakan "setelah fisika". Cabang filsafat ini diperkenalkan oleh Andronikos serta Rhodes menurut formasi buku-kitab yg ditulis sang Aristoteles mengenai hakikat benda-benda yang kita lihat dalam dunia nyata ini. Oleh Andronikos formasi tulisan itu ditempatkan "setelah" deretan goresan pena mengenai ekamatra. Metafisika di bagi dalam metafisika umum dan metafisika spesifik. Metafisika generik pula sering disebut ontologi.
Anda tentu masih jangan lupa pendapat Plato tentang wangsit atau Idea yg telah Anda pelajari, inti pandangannya merupakan bahwa empiris sesungguhnya bukanlah yang tampak sang kita dalam global fenomena; melainkan tidak tampak serta berada pada dunia pandangan baru. Aristoteles tidak menyebutnya metafisika namun filsafat pertama lantaran dari pendapatnya filsafat inilah yang sebagai dasar semua filsafat. Secara umum, dapat dikatakan bahwa metafisika merupakan cabang atau bagian filsafat yg membahas semua realitas atau segala sesuatu yang ada secara komprehensif.
3. Logika
Logika adalah cabang atau bagian filsafat yang menyusun pengembangan, dan membahas asas-asas, aturan-aturan formal, dan mekanisme-mekanisme normatif, dan kriteria yang sahih bagi penalaran serta penyimpulan demi mancapai kebenaran yg bisa dipertanggung jawabkan secara rasional (Rapar, 1996). Sebagai ilmu, logika asal menurut pandangan Aristoteles meski beliau nir menyebutkan nalar, tetapi filsafat analitika. Istilah logika digunakan pertama kali oleh Zeno dair Citium (334-262 SM) berdasarkan istilah logikos dan kata ini asal dari kata logos yang tentunya anda sudah ketahui ialah, yaitu akal atau pikiran, sedangkan logikos memiliki arti sesuatu yg diutarakan dengan nalar.
Logika adalah cabang atau bagian filsafat yang menyusun pengembangan, dan membahas asas-asas, aturan-aturan formal, dan mekanisme-mekanisme normatif, dan kriteria yang sahih bagi penalaran serta penyimpulan demi mancapai kebenaran yg bisa dipertanggung jawabkan secara rasional (Rapar, 1996). Sebagai ilmu, logika asal menurut pandangan Aristoteles meski beliau nir menyebutkan nalar, tetapi filsafat analitika. Istilah logika digunakan pertama kali oleh Zeno dair Citium (334-262 SM) berdasarkan istilah logikos dan kata ini asal dari kata logos yang tentunya anda sudah ketahui ialah, yaitu akal atau pikiran, sedangkan logikos memiliki arti sesuatu yg diutarakan dengan nalar.
4. Etika
Etika acapkali kali dinamakan filsafat moral lantaran cabang filsafat ini membahas baik dan tidak baik tingkah lagu insan. Jadi, dalam filsafat ini insan ditinjau berdasarkan segi perilakunya. Pada zaman Socrates etika ini amat berpengaruh dalam kehidupan insan. Dapat jua dikatakan bahwa etika adalah ilmu mengenai kesusilaan, yg memilih bagaimana patutnya insan hidup dalam masyarakat. Jadi, dalam filsafat ini manusia jua dicermati menurut segi peranannya menjadi anggota rakyat. Pada hakikatnya, nilai tindakan insan terikat pada tempat serta waktu, disamping itu baik serta buruknya konduite manusia dipengaruhi oleh sudut pandang masyarakatnya. Sebagai contoh, perilaku yg dipercaya wajar dalam suatu warga pada daerah tertentu, dapat dipercaya kurang susila oleh kalangan warga di daerah lain.
Etika acapkali kali dinamakan filsafat moral lantaran cabang filsafat ini membahas baik dan tidak baik tingkah lagu insan. Jadi, dalam filsafat ini insan ditinjau berdasarkan segi perilakunya. Pada zaman Socrates etika ini amat berpengaruh dalam kehidupan insan. Dapat jua dikatakan bahwa etika adalah ilmu mengenai kesusilaan, yg memilih bagaimana patutnya insan hidup dalam masyarakat. Jadi, dalam filsafat ini manusia jua dicermati menurut segi peranannya menjadi anggota rakyat. Pada hakikatnya, nilai tindakan insan terikat pada tempat serta waktu, disamping itu baik serta buruknya konduite manusia dipengaruhi oleh sudut pandang masyarakatnya. Sebagai contoh, perilaku yg dipercaya wajar dalam suatu warga pada daerah tertentu, dapat dipercaya kurang susila oleh kalangan warga di daerah lain.
5. Estetika
Seni dan keindahan merupakan masalah yg ditelaah sang cabang filsafat etika ini. Adapun yg ditelaah atau dibahas mengenai kehindaha ialah kaidah juga sifat hakiki dan estetika; cara menguji estetika menggunakan perasaan dan pikiran insan; penilaian dan apresiasi terhadap estetika. Meskipun dalam dasarnya estetika sudah ditelaah sejak 2500 tahun kemudian diberbagai daerah, seperti Babilonia, Mesir, India, China, serta Yunani, Istilah estetika sendiri baru dikemukakan oleh Baungeten seorang filsuf asal Jerman dalam tahun 1750.
Plato mengemukakan pendapatnya bahwa seni merupakan keterampilan memproduksi sesuatu, Jadi, apa yg diklaim output seni adalah suatu tiruan. Dikemukakan sebagai contoh bahwa lukisan mengenai suatu pemandangan alam sesungguhnya merupakan tiruan dari pemandangan alam yang pernah dipandang sang pelukisnya.
Aristoteles sependapat dengan Plato tetapi dia menganggap bahwa seni itu krusial lantaran seni berpengaruh besar bagi kehidupan manusia, sedangkan Plato berpendapat bahwa seni itu tidak penting meskipun karya-karyanya yg berupa tulisan hingga sekarang dinyatakan orang menjadi karya seni sastra yang populer.
Sebagai cabang filsafat, keindahan mengalami perkembangan berdasarkan zaman Yunani Kuno, Romawi, abad pertengahan hingga abad ke-20. Boleh dikatakan bahwa setiap periode sejarah dan masyarakat menampilkan pemikiran tentang estetikanya sendiri. Ahli keindahan Islam yang populer ialah Abu Nasr al Farabi (870-970) yang membahas terutama tentang keindahan di bidang musik karena selin filsuf serta ahli ilmu kealaman, dia juga seseorang pakar musik.
Seni dan keindahan merupakan masalah yg ditelaah sang cabang filsafat etika ini. Adapun yg ditelaah atau dibahas mengenai kehindaha ialah kaidah juga sifat hakiki dan estetika; cara menguji estetika menggunakan perasaan dan pikiran insan; penilaian dan apresiasi terhadap estetika. Meskipun dalam dasarnya estetika sudah ditelaah sejak 2500 tahun kemudian diberbagai daerah, seperti Babilonia, Mesir, India, China, serta Yunani, Istilah estetika sendiri baru dikemukakan oleh Baungeten seorang filsuf asal Jerman dalam tahun 1750.
Plato mengemukakan pendapatnya bahwa seni merupakan keterampilan memproduksi sesuatu, Jadi, apa yg diklaim output seni adalah suatu tiruan. Dikemukakan sebagai contoh bahwa lukisan mengenai suatu pemandangan alam sesungguhnya merupakan tiruan dari pemandangan alam yang pernah dipandang sang pelukisnya.
Aristoteles sependapat dengan Plato tetapi dia menganggap bahwa seni itu krusial lantaran seni berpengaruh besar bagi kehidupan manusia, sedangkan Plato berpendapat bahwa seni itu tidak penting meskipun karya-karyanya yg berupa tulisan hingga sekarang dinyatakan orang menjadi karya seni sastra yang populer.
Sebagai cabang filsafat, keindahan mengalami perkembangan berdasarkan zaman Yunani Kuno, Romawi, abad pertengahan hingga abad ke-20. Boleh dikatakan bahwa setiap periode sejarah dan masyarakat menampilkan pemikiran tentang estetikanya sendiri. Ahli keindahan Islam yang populer ialah Abu Nasr al Farabi (870-970) yang membahas terutama tentang keindahan di bidang musik karena selin filsuf serta ahli ilmu kealaman, dia juga seseorang pakar musik.
6. Filsafat Ilmu
Setelah kita mengetahui dan mempelajari mengenai 5 buah cabang filsafat di muka, sekarang kita akan mencoba memahami sebuah cabang filsafat yang berkaitan erat pembahan primer yaitu filsafat Ilmu. Filsafat ilmu kadang dianggap menjadi filsafat khusus yaitu cabang filsafat yg membahas hakikat ilmu, penerapan aneka macam metode filsafat dalam upaya mencari akar persoalan dan menemukan asas realitas yg dipersoalkan sang bidang ilmu tersebut buat mendapatkan kejelasan yang lebih niscaya. Dengan demikian, penyelesaian perkara ilmunya sebagai lebih terarah. Jadi sesungguhny. Setiap disiplin ilmu memiliki filsafat ilmunya sendiri. Contohnya filasafat aturan, filsafat pendidikan, filsafat sejarah, filsafat bahasa, filsafat ilmu kealaman, filsafat matematika.
Setelah kita mengetahui dan mempelajari mengenai 5 buah cabang filsafat di muka, sekarang kita akan mencoba memahami sebuah cabang filsafat yang berkaitan erat pembahan primer yaitu filsafat Ilmu. Filsafat ilmu kadang dianggap menjadi filsafat khusus yaitu cabang filsafat yg membahas hakikat ilmu, penerapan aneka macam metode filsafat dalam upaya mencari akar persoalan dan menemukan asas realitas yg dipersoalkan sang bidang ilmu tersebut buat mendapatkan kejelasan yang lebih niscaya. Dengan demikian, penyelesaian perkara ilmunya sebagai lebih terarah. Jadi sesungguhny. Setiap disiplin ilmu memiliki filsafat ilmunya sendiri. Contohnya filasafat aturan, filsafat pendidikan, filsafat sejarah, filsafat bahasa, filsafat ilmu kealaman, filsafat matematika.
Demikian pembahasan kita mengenai cabang-cabang filsafat serta filsafat ilmu, semoga berguna, terimakasih.
0 Response to "CABANGCABANG FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.