MENGENAL TANAMAN TEBU YANG ADA DI INDONESIA
Warga belajar--sekalian, jika kalian suka kuliner yang anggun-cantik atau bikin munuman yang menggunakan gula, maka terdapat baiknya jika mengenal dari mana sumber gula yang digunakan buat membuat makanan serta minuman itu. Tebu merupakan bahan baku utama buat membuat gula, selain bahan baku lainnya. Dengan cara pengolahan yang khusus serta melalui proses eksklusif dihasilkanlah gula berdasarkan bahan baku tebu ini. Tapi Tahukah kamu bagaimana serta menurut mana tanaman tebu?.
Tanaman tebu telah lama tumbuh dan dibudidayakan di Indonesia. Tebu diperkirakan asal menurut India. Tempat tumbuhnya adalah dataran rendah tropika. Supaya kadar gulanya tinggi, flora tebu memerlukan poly air saat masih muda, serta demam isu kemarau yg panjang waktu mulai tua. Waktu menebang pun harus sempurna, karena jikalau terlambat kadar gulanya akan sangat berkurang.
Tanaman tebu atau pada bahasa Inggris; "Sugar Cane" merupakan tanaman yg mempunyai pembagian terstruktur mengenai berupa :
Kingdom : Plantae (flora)
Sub Kingdom : Tracheobionta (tanaman berpembuluh)
Super Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Graminae atau Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Seccharum
Spesies : Saccharum officinarum Linn
Berdasarkan bibitnya ada beberapa jenis bibit tebu yang acapkali ditanam yaitu :
a. Bibit bagal
Bibit yg berasal menurut kebun bibit yg terdiri atas bagal mata 2 serta bagal mata 3 khusus buat huma kurang air.
b. Bibit Dederan
Bibit yg asal berdasarkan output persemaian (jawa = dederan) stek-stek batang batang yang dibentuk menggunakan maksud antara lain :
1. Memperbesar penangkaran
2. Untuk tempat pertumbuhan peralihan bahan bibit yang sudah relatif umur sembari menunggu penyiapan huma buat tanaman
3. Memperkecil resiko penyulaman karena dalam umumnya bibit yg asal dari bibit dederan pribadi dapat tumbuh
4. Sebagai bahan tanam sulam yang tanaman mangkat .
c. Bibit Rayungan
Bibit yang asal berdasarkan kebun bibit terbagi atas rayungan bermata satu dan rayungan bermata dua, dipakai buat tumbuhan pada huma basah menggunakan pengairan relatif. Tetapi keberadaannya kini sudah jarang digunakan lantaran jarak antara kebun bibit dan kebun tebu giling yg jauh menyebabkan tingkat kerusakan yang sangat tinggi, serta mengakibatkan ketersediaan air sebagai berkurang drastis.
d. Bibit Ceblokan
Sepintas bibit ini sama dengan menggunakan bibit rayungan. Perbedaan bibit ceblokan dari berdasarkan stek batang dengan beberapa mata yg ditanam tegak lurus pada papan tanam yg cara penyiapannya sama menggunakan bibit dederan namun dibuat lebih tebal. Dengan demikian akar setek btg yg ditanam cepat tumbuh dan berkembang sebagai akibatnya mempercepat bertunasnya mata di kitab -buku ruas batang tadi. Kondisi kebun bibit harus dijaga supaya permanen lembab. Untuk memacu pertumbuhan, dapat dipupuk secukupnya. Selanjutnya perawatan misalnya bibit rayungan.
e. Bibit Pucukan
Bibit yg diambil dari pucuk tebu giling dalam waktu tebang. Bibit dipotong dari pucuk sepanjang 30 - 40 centimeter (3-4 mata). Kebun yang diambil pucuknya wajib murni dan sehat. Bibit jenis ini dipakai apabila kekurangan bibit dari KBD.
Selain bibit diatas, tak jarang perkembangan teknologi pertanian serta banyaknya sistem silang maka semakin poly jenis dan bibit-bibit yg bisa ditemukan diantaranya :
Single bud, Bud Chip, Bud Shed, serta Kultur Jaringan.
Perkebunan telah diusahakan secara akbar-besaran sejak zaman Belanda. Sebelum perang dunia II Indonesia terkenal menjadi pengekspor gula. Balai percobaan flora tebu didirikan di Pasuruan, Jawa Timur.
Sekarang ini sebagian besar penanaman tebu menggunakan sistem TRI (Tebu Rakyat Intensifikasi). Dalam sistem TRI, pengolahan huma, penanaman, pemeliharaan, serta penebangan tebu diusahakan sang masyarakat petani. Petani menerima pinjaman berdasarkan bank buat mengelolanya. Hasil tebu diserahkan ke pabrik buat digiling dan dijadikan gula tebu. Sistem TRI dilaksanakan karena tebu ditanam di alah milik warga , terutama di pulau Jawa. Penanaman tebu di luar Jawa, seperti di Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Dan Kalimantan Selatan, tidak menggunakan sistem TRI. Ini ditimbulkan huma tempat penanaman tebu dikuasai oleh pabrik.
Ada beberapa wilayah yang menghasilkan gula tebu ini, daerah primer penghasil gula terdapat di Jawa Timur serta Jawa Tengah. Produksi gula tebu pada Indonesia seluruhnya dikonsumsi di pada negeri.
Tanaman tebu telah lama tumbuh dan dibudidayakan di Indonesia. Tebu diperkirakan asal menurut India. Tempat tumbuhnya adalah dataran rendah tropika. Supaya kadar gulanya tinggi, flora tebu memerlukan poly air saat masih muda, serta demam isu kemarau yg panjang waktu mulai tua. Waktu menebang pun harus sempurna, karena jikalau terlambat kadar gulanya akan sangat berkurang.
Tanaman tebu atau pada bahasa Inggris; "Sugar Cane" merupakan tanaman yg mempunyai pembagian terstruktur mengenai berupa :
Kingdom : Plantae (flora)
Sub Kingdom : Tracheobionta (tanaman berpembuluh)
Super Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Graminae atau Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Seccharum
Spesies : Saccharum officinarum Linn
Berdasarkan bibitnya ada beberapa jenis bibit tebu yang acapkali ditanam yaitu :
a. Bibit bagal
Bibit yg berasal menurut kebun bibit yg terdiri atas bagal mata 2 serta bagal mata 3 khusus buat huma kurang air.
b. Bibit Dederan
Bibit yg asal berdasarkan output persemaian (jawa = dederan) stek-stek batang batang yang dibentuk menggunakan maksud antara lain :
1. Memperbesar penangkaran
2. Untuk tempat pertumbuhan peralihan bahan bibit yang sudah relatif umur sembari menunggu penyiapan huma buat tanaman
3. Memperkecil resiko penyulaman karena dalam umumnya bibit yg asal dari bibit dederan pribadi dapat tumbuh
4. Sebagai bahan tanam sulam yang tanaman mangkat .
c. Bibit Rayungan
Bibit yang asal berdasarkan kebun bibit terbagi atas rayungan bermata satu dan rayungan bermata dua, dipakai buat tumbuhan pada huma basah menggunakan pengairan relatif. Tetapi keberadaannya kini sudah jarang digunakan lantaran jarak antara kebun bibit dan kebun tebu giling yg jauh menyebabkan tingkat kerusakan yang sangat tinggi, serta mengakibatkan ketersediaan air sebagai berkurang drastis.
d. Bibit Ceblokan
Sepintas bibit ini sama dengan menggunakan bibit rayungan. Perbedaan bibit ceblokan dari berdasarkan stek batang dengan beberapa mata yg ditanam tegak lurus pada papan tanam yg cara penyiapannya sama menggunakan bibit dederan namun dibuat lebih tebal. Dengan demikian akar setek btg yg ditanam cepat tumbuh dan berkembang sebagai akibatnya mempercepat bertunasnya mata di kitab -buku ruas batang tadi. Kondisi kebun bibit harus dijaga supaya permanen lembab. Untuk memacu pertumbuhan, dapat dipupuk secukupnya. Selanjutnya perawatan misalnya bibit rayungan.
e. Bibit Pucukan
Bibit yg diambil dari pucuk tebu giling dalam waktu tebang. Bibit dipotong dari pucuk sepanjang 30 - 40 centimeter (3-4 mata). Kebun yang diambil pucuknya wajib murni dan sehat. Bibit jenis ini dipakai apabila kekurangan bibit dari KBD.
Selain bibit diatas, tak jarang perkembangan teknologi pertanian serta banyaknya sistem silang maka semakin poly jenis dan bibit-bibit yg bisa ditemukan diantaranya :
Single bud, Bud Chip, Bud Shed, serta Kultur Jaringan.
Perkebunan telah diusahakan secara akbar-besaran sejak zaman Belanda. Sebelum perang dunia II Indonesia terkenal menjadi pengekspor gula. Balai percobaan flora tebu didirikan di Pasuruan, Jawa Timur.
Sekarang ini sebagian besar penanaman tebu menggunakan sistem TRI (Tebu Rakyat Intensifikasi). Dalam sistem TRI, pengolahan huma, penanaman, pemeliharaan, serta penebangan tebu diusahakan sang masyarakat petani. Petani menerima pinjaman berdasarkan bank buat mengelolanya. Hasil tebu diserahkan ke pabrik buat digiling dan dijadikan gula tebu. Sistem TRI dilaksanakan karena tebu ditanam di alah milik warga , terutama di pulau Jawa. Penanaman tebu di luar Jawa, seperti di Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Dan Kalimantan Selatan, tidak menggunakan sistem TRI. Ini ditimbulkan huma tempat penanaman tebu dikuasai oleh pabrik.
Ada beberapa wilayah yang menghasilkan gula tebu ini, daerah primer penghasil gula terdapat di Jawa Timur serta Jawa Tengah. Produksi gula tebu pada Indonesia seluruhnya dikonsumsi di pada negeri.
0 Response to "MENGENAL TANAMAN TEBU YANG ADA DI INDONESIA"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.